Bali Butuh Pembangkit Energi Ramah Lingkungan
Anggota Komisi VII DPR RI Ferry Kase Foto : Andri/mr
Anggota Komisi VII DPR RI Ferry Kase menilai, Provinsi Bali memiliki pertumbuhan kebutuhan energi listrik sangat tinggi melebihi rata-rata nasional. Di samping pemakaian masyarakat umum, pertumbuhan sektor jasa pariwisata di Bali sangat memerlukan ketercukupan pasokan energi listrik yang bisa diandalkan secara keberlanjutan.
Di sisi lain, kenyataan Bali tidak memiliki sumber daya konvensional seperti minyak, gas, dan batubara sebagai pembangkit tenaga listrik. Untuk itulah, Ferry menilai pemanfaatan energi baru terbarukan yang walaupun jumlahnya tidak terlalu besar, diharapkan menjadi alternatif pemenuhan kebutuhan kelistrikan di Bali.
“Untuk mencapai Bali Mandiri Listrik, perlu terobosan baru. Pemanfaatan energi terbarukan yang ramah lingkungan juga akan mendukung sektor pariwisata, kebutuhan kelistrikan terpenuhi, lingkungan tetap bersih dibanding memanfaatkan batu bara,” ujar Ferry saat Kunjungan Kerja Reses Komisi VII DPR RI ke Bali, Jumat (15/2/2019).
Berdasar pemaparan Gubernur Bali Wayan Koster, guna memantapkan rencana tersebut, Pemerintah Provinsi Bali bersama DPRD Bali akan segera mengagendakan penyusunan Peraturan Daerah tentang Rencana Umum Energi Daerah Provinsi Bali dan segera menerbitkan Pergub tentang Pemanfaatan dan Pengembangan Energi Bersih di Provinsi Bali.
Ferry menyatakan dukungannya terhadap rencana tersebut. Ke depan, sudah seharusnya pemanfaatan energi terbarukan menjadi solusi energi bagi daerah di Indonesia guna menyiasati menipisnya cadangan sumber daya konvensional. Lebih jauh, politisi Hanura ini menyatakan harapan adanya tarif energi yang terjangkau di seluruh daerah di Indonesia, untuk itulah pemanfaatan energi terbarukan dinilai menjadi solusi.
Gubernur Bali Wayan Koster menginginkan semua pembangkit listrik dan pemenuhan kebutuhan energi di Pulau Dewata yang ramah lingkungan. Bali akan menjadi pelopor penerapan energi baru dan terbarukan yang ramah lingkungan, hijau dan bersih terutama terkait pemanfaatan pembangkit tenaga listrik. Hal ini sangat diperlukan guna mewujudkan Bali Mandiri Listrik, karena selama ini pasokan kelistrikan terbesar berasal dari Jawa. (man/sf)